Jumat, 21 Juni 2013

Jilbab bukan sekedar trend




Bismillahirahmanirahim..

Udah enggak aneh kita jumpai muslimah yang berjilbab di negara muslim terbesar di dunia ini. Beragam macam dan jenis jilbab dikenakan oleh mereka, dari yang hanya berjilbab ala kadarnya dengan poni masih terlihat dan tanpa menutupi dada sampai jilbab syari yang menutup penuh aurat mereka. Semua dilakukan oleh muslimah sebagai wujud taqwa atas perintah Allah dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 59:

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Sayangnya jilbab sudah menuai perubahan makna, yang tadinya jilbab adalah pakaian longgar yang menutup seluruh aurat dari ujung rambut sampai ujung kaki kecuali yang biasa tampak, menjadi hanya sebuah krudung ketat yang menempel erat di leher.

Jilbab juga yang tadinya simbol keimanan dan ketakwaan menjadi sebuah trend fashion yang dapat berubah sewaktu-waktu. Kebiasaan masyarakat yang termakan jaman menjadikan mereka gandrung trend fashion yang lagi “hits” saat ini, tak peduli lagi dengan fungsi jilbab itu sendiri. Tidak usah heran apabila kita temukan di sebuah artikel majalah fashion remaja wanita yang mengulas bagaimana jilbab juga bisa tetap mengikuti trend fashion saat ini dengan aksesoris juga jenis baju/celana yang jauh dari busana muslimah (jilbab) ideal yang sesungguhnya.

Walaupun sering dipaksakan namun pada kenyataanya para wanita muslimah di masyarakat kita banyak yang mengikuti trend tersebut. Entah karena takut ketinggalan jaman atau sekedar hanya ikut-ikutan karena kurangnya pemahaman yang menyeluruh akan artinya jilbab di dalam agama kita.

Arti memakai jilbab bagi beberapa muslimah juga dapat berarti sebuah usaha untuk mencapai sebuah kesalehan instan. Bagi wanita yang mampu memakai jilbab berarti dia sudah layak digelari sebagai seorang muslimah yang sholehah. Kita sudah terlalu sering menyaksikan secara gamblang para wanita yang mengaku berjilbab padahal dia hanya berkerudung dengan memakai pakaian ketat yang masih berkhalwat dengan bukan muhrimnya di tempat-tempat hiburan seperti mall, café dan sebagainya. Mereka sama sekali tidak menghiraukan bahwa kesalahpahaman makna jilbab pada masyarakat bisa berakibat buruk pada muslimah yang benar-benar ingin menjaga Iffah nya. Gara-gara wanita mereka, muslimah yang berharap Kaffah dalam islam terkena efek dari penyamarataan bahwa semua muslimah seperti itu.

Jilbab adalah contoh kesempurnaan agama Islam. Ada begitu banyak faedah mengapa wanita harus mengenakan jilbab. Sudah seharusnya bagi muslimah yang alhamdulillah sudah memutuskan menggunakan jilbab juga untuk segera menata hatinya agar menjadi seseorang wanita muslimah yang hatinya mencerminkan dengan jilbab yang telah ia kenakan. Semoga kita mampu menjadi wanita yang tidak hanya berpenampilan sholehah tetapi juga menjadi wanita yang berhati sholehah.

Wallahu’alam bi Shawwab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar