Selasa, 02 Juli 2013

Menjual Diri

Bismillahirrahmaanirrahiim..

Sangat manusiawi sekali bahwa manusia selalu mengalami pasang surut perasaan dan keimanan. Orang yang memiliki persoalan kejiwaan seperti itu biasanya hidupnya resah dan gelisah, tidak mampu memaknai kehidupan, apalagi menjaga kehidupan. Baik kehidupan orang lain maupun kehidupan dirinya. Akibatnya, dia bisa dengan mudah menghilangkan nyawa orang lain atau mengakhiri hidupnya sendiri (bunuh diri). Himpitan ekonomi termasuk salah satu faktir dari penyebab terjadinya bunuh diri. Namun, sebenarnya tidak demikian. Justru faktor bunuh diri terbanyak bukan dimiliki oleh negara-negara miskin.

Berikut data yang penulis dapatkan dari terrific-top10.com tentang 10 negara terbanyak yang melakukan bunuh diri :
10. Slovenia 
9. China
8. Latvia
7. Japan
6. Hungaria
5. Belarusia
4. Kazakhstan
3. Guyana
2. Korea Selatan  
1. Lithuania 

Dari data yang penulis dapatkan, terlihat bahwa bunuh diri tidak melulu menjadi "problem-solver" bagi rakyat miskin. Bunuh diri juga dilakukan oleh presiden, penyanyi, militer, orang-orang yang tidak puas dengan negaranya, orang-orang yang bekerja terlalu keras dalam pekerjaannya dan sebagainya.  Korea Selatan, raksasa ekonomi saat ini tentu tingkat kesejahteraan materi masyarakatnya amat baik. Namun, ternyata untuk menggapai kebahagiaan, jiwa manusia tidak terbeli oleh apa pun dan tidak bisa dijual kepada siapa pun. Jiwa kita hanya terbeli dengan harga yang amat tinggi manakala dijual kepada Allah. Hanya Allah yang dapat membayar mahal jiwa kita dan sekaligus memuliakan serta membahagiakannya. Dengan demikian, kita akan merasakan makna kehidupan dan kehidupan bermakna.

وعَنْ أَبِي مَالِكٍ الأَشْعَرِيِّ ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيمَانِ ، وَالْحَمْدُ ِللهِ تَمْلأُ الْمِيزَانَ ، وَسُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ تَمْلآنِ ، أَوْ تَمْلأُ ، مَا بَيْنَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ ، وَالصَّلاَةُ نُورٌ ، وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ ، وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ ، وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ ، كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو ، فَبَائِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا ، أَوْ مُوبِقُهَا.


Artinya:
Dari Abu Malik Al-Asy'ari r.a. dia mengatakan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, "Bersuci itu separuh keimanan, (ucapan) Alhamdulillah (segala puji bagi Allah) memenuhi timbangan, (ucapan) Subhanallah (Mahasuci Allah) dan Alhamdulillah memenuhi antara langit dan bumi. Shalat adalah cahaya, sedekah adalah pembuktian, sabar adalah sinar, Al-Quran adalah argumen yang mendukung atau melawanmu. Setiap manusia pergi (bergerak) lalu menjual dirinya. Ada yang memerdekakannya atau membinasakannya." 
[H.R. Muslim]


Rasulullah Saw. menyatakan dalam hadits yang disebutkan tadi bahwa setiap manusia pasti menjual dirinya. Ada yang memerdekannya atau membinasakannya. Setiap manusia tanpa kecuali pasti akan bergerak, bertransaksi, dan menjual diri. Apakah kemudian dia bahagia atau sengsara, bergantung kepada siapa dirinya dijual. Jika dijual kepada Allah, beruntunglah bisnisnya. Sebaliknya, jika dijual kepada selain Allah, rugilah dia dan hancurlah kehidupannya. Selain Allah itu bisa manusia, harta, jabatan, popularitas, atau tujuan duniawi lainnya.
Wallahualam bishshawab...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar