Rabu, 15 Oktober 2014

Ilmu Bersyukur

tulisan ini merupakan ulasan dari kajian yang disampaikan oleh Ustad Ahmad Zainuddin Lc yang saya tonton di Rodja TV (Channel 719 Big TV). untuk menguasai ilmu bersyukur, satu hal yang harus kita lakukan adalah mengenali nikmat-nikmat yang Allah berikan. sifat khilaf yang tentu manusiawi, godaan setan serta hawa nafsu telah membuat kita dibutakan dari nikmat dan karuniaNya. ada beberapa nikmat terbesar dalam kehidupan seorang insan yang telah diberikan oleh Allah ta'ala, diantaranya :

1. Allah memberikan kita hidayah untuk beribadah, memberikan hati pikiran serta jiwa kita keterbesitan untuk melaksanakan ibadah serta Allah memberikan kita kemudahan untuk melaksanakan ibadah. nikmat ini lebih besar dari harta emas dan perak. sebagai kaum muslimin, kita hendaklah selalu berdoa dan memohon ketetapan hati dalam beribadah kepadaNya.  salah satu doa yang bisa kita praktekkan adalah:

"Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi 'ala diinik"
artinya : Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agamaMu.
HR. Tirmidzi, Ahmad, Hakim, dishahihkan oleh Adz-Dzahab.

2. Nikmat bahwa kita tidak diberikan kesempatan untuk bermaksiat. entsh itu berzina, khamr, judi (segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah. kita sering bersedih ketika kita belum diberikan Allah kelimpahan rejeki, lantas kita pun lupa dengan janji Allah bahwa mungkin sesuatu kelihatan buruk bagi kita padahal sebenarnya hal tersebut sangat baik untuk kita. cobalah berpikir positif dan lihat sisi baiknya. Allah sedang melindungi kita dari maksiat yang mungkin kita lakukan dengan harta yang berlimpah. mungkin kita bisa menggunakan kelimpahan tadi untuk berjudi, minum khamr dan perbuatan yang dimurkai Allah lainnya. bersyukurlah dan perbanyak syukur karena sesungguhnya Allah telah berjanji akan menambahkan nikmatNya pada hamba yang bersyukur, bukan?

3. nikmat sehat. nikmat sehat dan nikmat waktu luang merupakan nikmat terbesar namun selalu membuat manusia tertipu olehnya. berapa banyak hal yang dapat kita lakukan tatkala kita sehat dan punya waktu luang? apakah nikmat tersebut sudah kita manfaatkan untuk meng-upgrade iman kita? atau hanya terbuang sia-sia.

perbanyaklah mengenal nikmat karena dengan mengenalnya, bi idznillah, kita akan terhindar dari kufur nikmat. lihat keadaan sekitar dan berhentilah membandingkan nikmat yang ada di diri kita dengan orang lain. mulailah mensyukuri hal-hal yang telah didapat, menikmati setiap kesyukuran dan ucapkanlah selalu "alhamdulillah". semoga Allah selalu menambah nikmat dan karuniaNya untuk kita para hambaNya. aamiin ya mujibbassa'iliin.

Selasa, 14 Oktober 2014

Rela Menerima Qadha dan Qadar

Rela menerima qadha dan qadar Allah berarti tidak terkejut dengan segala ketetapan yang telah Allah berikan. Tetap gembira, tenang dan mengucapkan "Alhamdulillah" dalam menghadapi segala urusan dunia. Rela dan ridho terhadap keputusan Allah termasuk salah satu rukun iman, sehingga iman seorang muslim dapat dikatakan sempurna jika telah ridho terhadap baik dan buruknya keputusan Allah. Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim diterangkan bahwa Jibbril bertanya kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam perihal Islam kemudian iman. "Apa itu iman?" Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam bersabda, "(yaitu) kamu beriman kepada Allah, malaikat, kitab, rasul dan hari kiamat, serta beriman kepada ketentuan baik dan buruknya."

Ada masa-masa sebagai manusia yang khilaf dengan mudahnya kita berkata "Andai saja begini, maka tentu akan begitu". Sesungguhnya perkataan "andai" dan "jika" membuka pintu bagi setan untuk memperdaya hati kita untuk tidak rela dengan keputusan Allah. Ketika keadaan tidak sesuai dengan apa yang diidamkan oleh hati kita, hendaklah kita berkata :
Qadarullah wa maa sya'a fa'al
artinya : Segala yang terjadi berasal dari ketentuan dan kehendak Allah.

Adanya hal buruk yang menimpa diri kita janganlah dianggap karena kita telah berbuat salah ataupun kesalahan yang telah diperbuat malah menimpakan musibah. Segala sesuatu telah terjadi berdasarkan qadha dan qadar Allah, maka semua urusan adalah baik. Jika hal tersebut adalah hal yang baik, maka perbanyaklah bersyukur kepada Allah yang telah memberi sehingga kita termasuk orang-orang yang bersyukur. Jika ditimpa kesedihan, maka hendaklah kita bersabar sehingga kita termasuk orang yang bersyukur. Sebagaimana yang telah Allah janjikan dalam Surat Az-Zumar ayat 10 :
"Sesungguhnya hanyalah orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas."