Menjadi Muslim Produktif : Kenapa
Engga?!
Ikhwah fillah..
Ada
salah satu hadist yang menjadi semacam motto bagi suami saya tercinta yang
membuat saya ingin menuliskannya di postingan blog kali ini. begini bunyi
hadist tersebut:
خير الناس أنفعهم للناس
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain
(HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan Al Albani dalam
As-Silsilah As-Shahihah)
Menjadi pribadi yang bermanfaat :) bukan
berorientasi menjadi pribadi yang kaya raya, cerdas, karir cemerlang dan
memiliki ketampanan fisik yang sempurna. definisi kata "bermanfaat"
sendiri menurut KBBI adalah menjadi sesuatu yang berguna, berfaedah dan
memberikan keuntungan. menjadi pribadi yang bermanfaat dalam kaitannya sebagai
makhluk Allah, menurut saya, adalah menjadi makhluk yang memberikan guna,
faedah dan keuntungan bagi sesama dan lingkungannya yang semata-mata diniatkan
untuk mendapatkan ridho Allah.
Islam
memberikan aturan sebagai pegangan dalam segala aspek kehidupan manusia,
mengutamakan nilai-nilai produktivitas secara sempurna. Produktivitas inilah
yang dimaksudkan sebagai kebermanfaatan. Produktif dalam menghasilkan sebuah
karya ataupun produktif dalam mengasilkan peningkatan serta perbaikan
diri dan masyarakat. Oleh karena itu, produktifitas di sini didefinisikan
sebagai semua hal yang mengandung nilai-nilai kebaikan (khairiyyah).
Allah swt berfirman:
Allah swt berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.”
(QS
Al-Hajj : 77)
Kemauan
dan niat karena Allah menjadi modal dasar bagi kita untuk berupaya menjadi
muslim yang produktif. apapun kondisi kita, dengan segala kelebihan dan
kekurangan yang ada pada kita, kita tetap bisa berkontribusi dan memberi
manfaat yang lebih besar. kuncinya terletak pada pertanyaan : apakah kita mau
menjadi pribadi yang bermanfaat?
kemudian
setelah memiliki modal kemauan dan niat yang ikhlas karena Allah, maka
segeralah merealisasikan tujuan anda tadi. contoh paling sederhananya adalah
dengan share artikel ini pada teman-teman facebook maupun follower twitter para
pembaca. lakukanlah mulai dari hal kecil, mulai dari diri sendiri dan mulai
saat ini :)
ketika
kemauan, niat dan keinginan anda tersebut mulai terwujud, maka jadikanlah
kebermanfaatan tadi sebagai gaya hidup para pembaca. tentu ketika produktifitas
menjadi gaya hidup maka semuanya akan terasa semakin ringan dan barokah. Firman
Allah :
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar dzarrah-pun, ia akan mendapatkan balasannya
(QS.
Al Zalzalah:7)
Kemudian Aisyah juga pernah
menceritakan bahwa suatu waktu Rasulullah saw pernah ditanya mengenai amalan
yang paling dicintai oleh Allah, Maka Rasul pun menjawab: ”Yang dilakukan
secara terus menerus, walaupun sedikit” (al-Hadits).
Semangat!!!
Note : tulisan ini terinspirasi dari
percakapan saya dan suami tentang visi kami dalam dan selama menikah.. he
inspires me a lot!jazakallah bil khair, suamiku sayang..i love you :)