Rabu, 25 September 2013

Menjadi Bermanfaat : Kenapa Engga?!

Menjadi Muslim Produktif : Kenapa Engga?!

Ikhwah fillah..
Ada salah satu hadist yang menjadi semacam motto bagi suami saya tercinta yang membuat saya ingin menuliskannya di postingan blog kali ini. begini bunyi hadist tersebut:
خير الناس أنفعهم للناس

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain
(HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah) 

Menjadi pribadi yang bermanfaat :) bukan berorientasi menjadi pribadi yang kaya raya, cerdas, karir cemerlang dan memiliki ketampanan fisik yang sempurna. definisi kata "bermanfaat" sendiri menurut KBBI adalah menjadi sesuatu yang berguna, berfaedah dan memberikan keuntungan. menjadi pribadi yang bermanfaat dalam kaitannya sebagai makhluk Allah, menurut saya, adalah menjadi makhluk yang memberikan guna, faedah dan keuntungan bagi sesama dan lingkungannya yang semata-mata diniatkan untuk mendapatkan ridho Allah.

Islam memberikan aturan sebagai pegangan dalam segala aspek kehidupan manusia, mengutamakan nilai-nilai produktivitas secara sempurna. Produktivitas inilah yang dimaksudkan sebagai kebermanfaatan. Produktif dalam menghasilkan sebuah karya ataupun produktif dalam mengasilkan  peningkatan serta perbaikan diri dan masyarakat. Oleh karena itu, produktifitas di sini didefinisikan sebagai semua hal yang mengandung nilai-nilai kebaikan (khairiyyah).

Allah swt berfirman:
 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.”
(QS Al-Hajj : 77)

Kemauan dan niat karena Allah menjadi modal dasar bagi kita untuk berupaya menjadi muslim yang produktif. apapun kondisi kita, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada pada kita, kita tetap bisa berkontribusi dan memberi manfaat yang lebih besar. kuncinya terletak pada pertanyaan : apakah kita mau menjadi pribadi yang bermanfaat?

kemudian setelah memiliki modal kemauan dan niat yang ikhlas karena Allah, maka segeralah merealisasikan tujuan anda tadi. contoh paling sederhananya adalah dengan share artikel ini pada teman-teman facebook maupun follower twitter para pembaca. lakukanlah mulai dari hal kecil, mulai dari diri sendiri dan mulai saat ini :)

ketika kemauan, niat dan keinginan anda tersebut mulai terwujud, maka jadikanlah kebermanfaatan tadi sebagai gaya hidup para pembaca. tentu ketika produktifitas menjadi gaya hidup maka semuanya akan terasa semakin ringan dan barokah. Firman Allah :

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar dzarrah-pun, ia akan mendapatkan balasannya
(QS. Al Zalzalah:7)

Kemudian Aisyah juga pernah menceritakan bahwa suatu waktu Rasulullah saw pernah ditanya mengenai amalan yang paling dicintai oleh Allah, Maka Rasul pun menjawab: ”Yang dilakukan secara terus menerus, walaupun sedikit” (al-Hadits).

Semangat!!!

Note : tulisan ini terinspirasi dari percakapan saya dan suami tentang visi kami dalam dan selama menikah.. he inspires me a lot!jazakallah bil khair, suamiku sayang..i love you :)

Kehidupan : Berserah atau Menyerah?



Hidup itu tidak akan sepenuhnya selalu bahagia dan tidak akan selalu sedih juga. Selalu ada keseimbangan yang Allah berikan kepada setiap makhluk-Nya karena Allah mempunyai sifat Maha Adil. Kita sering melihat ada orang yang memiliki harta berlimpah, keluarga yang bahagia dan kerabat yang banyak, namun Allah memberinya penyakit yang membuatnya tidak dapat berbuat apa-apa. Kemudian di sisi lain, ada orang yang mungkin bias dikatakan hartanya tidak banyak, keluarga yang biasa-biasa saja, namun memiliki fisik yang kuat. Setiap makhluk pasti diberikan ujian oleh Allah. Tentu saja ini dengan sebuah tujuan agar makhluk tersebut selalu mendekatkan diri kepada Allah, selalu mengingat bahwa bagaimanapun ia hanyalah seorang hamba yang harus selalu bersandar pada Rabb-nya, yang percaya bahwa memang benar Allah akan selalu ada untuk makhluk yang memang sungguh beriman pada-Nya.

Sering kita berpikir bahwa kita adalah orang yang sangat tidak beruntung di dunia ini. Apalagi saat menginjak usia remaja, masa-masa pencarian jati diri. Semua terasa membebani dan berat. Seiringnya tumbuhnya kita, kita akan melalui banyak ujian. Lewat dari satu ujian, maka akan datang ujian lainnya. Hidup memang tidak akan pernah luput dari ujian. Namun, saya yakin dan percaya bahwa ini semua tergantung bagaimana kita menyikapinya sebagai makhluk ciptaan Allah.

Ada satu firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 286 yang artinya “Allah tidak akan menguji seseorang diluar batas kemampuannya”. Ayat ini menjadi penguat bagi saya bahwa apapun yang dialami oleh seorang hamba, seberat apapun ujian yang ditimpakan kepadanya, pasti ia sanggup melampaui ujian tersebut. Karena jelas bahwa Allah telah berjanji dalam Al-Quran bahwa setiap ujian yang diberikan kepada makhluk pastilah sesuai kemampuan makhluk-Nya.

Nah, letak permasalahannya adalah manusia memiliki sifat terburu-buru. Ingin semuanya cepat selesai dan yah tentu mengembalikan keadaan yang membuat hatinya merasa nyaman dan tidak terusik. Allah menguji kita tentu saja ada tujuannya dan kita sebagai makhluk juga harus selalu mengevaluasi diri. Apa yang membuat kita mengalami ujian tersebut? Apakah ini adalah punishment atas perbuatan di masa lalu? Apakah hati kita sudah bersih dari penyakit hati? Terus dan teruslah evaluasi diri agar nanti sampai pada kesimpulan dan keyakinan bahwa Allah pasti menguji kita sesuai dengan kemampuan kita, yakin bahwa Allah akan terus bersama kita karena Allah Maha Pengasih dan Penyayang dan yakinlah bahwa kondisi apapun yang Allah berikan pada kita merupakan kondisi terbaik untuk kita. Allah memberikannya agar kita benar-benar menjadi hamba-Nya yang beriman, yang berserah diri dan ikhlas.



Selasa, 24 September 2013

Kisah Inspiratif Ibunda Risdayati : Jadilah Pribadi yang Bermanfaat

Siang kemarin saya menonton sebuah program berita siang yang ditayangkan oleh salah satu TV swasta nasional. yang menjadikan acara nonton siang saya  berbeda pada saat itu adalah tayangan tentang perlakuan tindakan kekerasan dan penganiayaan terhadap Pembantu Rumah Tangga (PRT) yang dilakukan oleh seorang dokter di Kota Pekanbaru, Riau. menariknya lagi adalah yang memperjuangkan ketidakadilan ini merupakan salah satu dosen favorit saya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau (FISIP UR). beliau adalah ibunda Risdayati

Ketertarikan saya pun membuat saya ingin mencari tahu lebih jauh lagi tentang kasus tersebut dari beliau. bunda risda pun bercerita bahwa LSM tempat bunda bernaunglah yang menangani kasus tersebut. beliau memaparkan betapa tidak manusiawinya perlakuan sang dokter terhadap PRT-nya yang masih di bawah umur. hampir di seluruh tubuh anak tersebut ditemukan bekas luka "digunting". astaghfirullahal'adzim, geram memang melihat perlakuan dokter tersebut. ditambah lagi penanganan yang setengah hati dari pihak yang berwenang dalam penyelesaian kasus tersebut. 

Ikhwah fillah..
Ada satu hal yang menarik menjadi pelajaran bagi saya dan untuk kita semua dari kisah inspiratif bunda Risda. apakah arti sebuah kesuksesan sementara kita tidak bermanfaat bagi orang lain. menjadi pribadi yang cerdas, kaya, tampan dan cantik memang diinginkan oleh semua orang, namun ini bukanlah hal penting yang harus kita raih sebagai manusia.

Rasulullah SAW bersabda:
خير الناس أنفعهم للناس

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain
(HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah) 

Bunda Risda adalah potret seorang muslimah yang berupaya untuk memberdayakan diri dan orang-orang disekitarnya untuk menjadi pribadi yang memberi manfaat sebesar-besarnya pada sesama. beliau memberikan waktu, nasehat, ide serta tenaganya untuk memperjuangkan seseorang yang teraniaya. Kasus penganiayaan terhadap PRT ini saya yakin adalah satu dari banyak hal besar lainnya yang dilakukan oleh bunda Risda. beliau tidak hanya mengajarkan para mahasiswanya tentang ilmu Sosial, beliau mengajarkan dan mendidik mahasiswanya tentang apa arti sosial sebenarnya. bahwa dengan jiwa sosial yang tinggi, dapat memberi manfaat bagi sesamanya.

Semoga Allah memberkahi dan melipatgandakan kebaikan-kebaikan bunda Risda :) allahumma aaamiin...








Kamis, 19 September 2013

Hadist tentang Manajemen Sedekah


Manajemen Sedekah..mungkin beberapa pembaca ada yang bertanya-tanya tentang, ada apa dengan sedekah?kenapa sedekah harus di-manage?tenang..anda tidak sendirian..saya pun juga bertanya-tanya dalam hati saya tentang makna apa yang terkandung dalam manajemen sedekah..

Marilah kita bersama-sama membuka kitab Bulughul Maram pada Bab Shadaqah Tathauwu'..sedekah yang sunat, bukan wajib

1. Hadist No.650
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنِ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اَللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ.... ) فَذَكَرَ اَلْحَدِيثَ وَفِيهِ: ( وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Artinya:


Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tujuh macam orang yang akan dilindungi Allah pada hari yang tidak ada lindungan kecuali lindungan-Nya - kemudian ia menyebutkan hadits dan didalamnya disebutkan - orang yang bersedekah dengan sedekah yang ia tutupi sehingga tangannya yang kiri tidak mengetahui apa yang dikeluarkan oleh tangan kanannya."
[Muttafaq Alaihi]

2. Hadist No.653

وَعَنْ حَكِيمِ بْنِ حِزَامٍ رضي الله عنه عَنِ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( اَلْيَدُ اَلْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ اَلْيَدِ اَلسُّفْلَى, وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ, وَخَيْرُ اَلصَّدَقَةِ عَنْ ظَهْرِ غِنًى, وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اَللَّهُ, وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اَللَّهُ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ, وَاللَّفْظُ لِلْبُخَارِيِّ

Artinya: 


Dari Hakim Ibnu Hazm Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tangan yang di atas (pemberi) lebih baik daripada tangan yang di bawah (penerima); dan mulailah dari orang-orang yang banyak tanggungannya; dan sebaik-baik sedekah ialah yang diambil dari sisa kebutuhan sendiri, barangsiapa menjaga kehormatannya Allah akan menjaganya dan barangsiapa merasa cukup Allah akan mencukupkan kebutuhannya."
[Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut riwayat Bukhari.]

3. Hadist No.655
وَعَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( " تَصَدَّقُوا " فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ, عِنْدِي دِينَارٌ? قَالَ: " تَصَدَّقْ بِهِ عَلَى نَفْسِكَ " قَالَ: عِنْدِي آخَرُ, قَالَ: " تَصَدَّقْ بِهِ عَلَى وَلَدِكَ " قَالَ: عِنْدِي آخَرُ, قَالَ: " تَصَدَّقْ بِهِ عَلَى خَادِمِكَ " قَالَ: عِنْدِي آخَرُ, قَالَ: " أَنْتَ أَبْصَرُ ". ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَالنَّسَائِيُّ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ وَالْحَاكِمُ

Artinya:

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Bersedekahlah." Lalu seorang laki-laki berkata: Wahai Rasulullah, aku mempunyai satu dinar? Beliau bersabda: "Bersedekahlah pada dirimu sendiri." Orang itu berkata: Aku mempunyai yang lain. Beliau bersabda: "Sedekahkan untuk anakmu." Orang itu berkata: Aku masih mempunyai yang lain. Beliau bersabda: "Sedekahkan untuk istrimu." Orang itu berkata: Aku masih punya yang lain. Beliau bersabda: "Sedekahkan untuk pembantumu." Orang itu berkata lagi: Aku masih mempunyai yang lain. Beliau bersabda: "Kamu lebih mengetahui penggunaannya."
[Riwayat Abu Dawud dan Nasa'i dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban dan Hakim]

to be continued...




Rabu, 18 September 2013

Kekuatan Doa Orang Tua



Dr. Abdullah Aidh Al-Qarni, seorang penulis buku best seller “La Tahzan”, mengungkapkan dalam bukunya sebagai berikut:

Salah satu pintu kebahagiaan terbesar adalah doa orang tua. Berusahalan mendapatkan doa itu dengan berbakti pada orang tua, agar doa tersebut menjadi benteng dari semua hal yang tidak kamu sukai.

Doa merupakan kunci sukses dunia akhirat. Kekuatan doa menyatakan tentang lemahnya kita seorang hamba dan bentuk keimanan kita terhadap Sang Khalik. Mengutip pendapat Imam Ghazali dalam buku Ihya ‘Ulumuddin bahwa semakin tinggi target yang ingin dicapai, maka semakin sulit jalan yang harus ditempuh, semakin banyak hambatan yang harus kita lalui, maka semakin lama waktu yang dicapai. Segala hal yang terjadi adalah kehendak-Nya. Tidak ada satu pun yang luput dari pengamatannya. Allah yang Maha Kuasa dan Allah yang Maha Menetapkan. Sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad menyatakan bahwa :

Siapa yang enggan berdoa kepada Allah, maka Allah akan murka padanya.”

Allah SWT telah memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa, sebagaimana Firman-Nya dalam Q.S Al-Mukmin ayat 60 :

Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina’”.

Dalam hadist lainnya yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud, ditegaskan bahwa orang tua memiliki keistimewaan dalam kemustajaban doanya. 

Tiga kategori doa yang dikabulkan tanpa diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizalimi, doa kedua orang tua, dan doa seorang musafir (yang bepergian untuk maksud dan tujuan baik)

Jangan pernah sepelekan kekuatan doa orang tua, khususnya doa mama. Saya selalu mengalami dan merasakan luar biasanya doa mama. Saat akan melakukan hal-hal penting saya pasti meminta bantuan doa mama dan papa. Tidak ada yang lebih tulus, murni dan ikhlas termasuk doa selain dari orangtua.

Jika para pembaca masih tinggal bersama orang tua, datangi dan mintalah doa setulus hati dari mereka. Bagi para pembaca yang tinggal jauh dari orang tua, telponlah mereka. Kalau merasa masih malu-malu, minimal bbm atau sms mereka. Minta maaflah atas kesalahan dan kekhilafan yang telah pembaca lakukan dari lahir hingga detik ini. Mintalah ridhonya. Saya sangat yakin, orang tua para pembaca tentu akan berdoa sesuai dengan harapan pembaca. Percayalah akan kekuatan ketulusan hati orang tua akan memudahkan kehendak dan pertolongan Allah hadir dalam kehidupan para pembaca sekalian.

Kita berdoa, orang tua berdoa. Maka in shaa Allah, Allah akan segera mengabulkan permohonan kita. Begitulah dahsyatnya doa orang tua. Rasakanlah kedahsyatannya. Bukankah untuk mencapai sesuatu kita harus berusaha dan mendapatkan ridho Allah, dan untuk menggapai ridho Allah adalah dengan doa. Doa yang memiliki kekuatan luar biasa adalah doa orang tua. Ayo segeralah :)



Senin, 16 September 2013

Pertunangan : Belum apa-apa, sudah gimana-gimana

Seminggu belakangan ini marak pemberitaan tentang gagalnya pertunangan seorang artis terkenal dengan seorang (yang boleh dibilang) seorang pengusaha. tentu para pembaca sudah mengetahui kasus yang sudah menjadi buah bibir publik Indonesia ini. kali ini saya ingin membahas tentang hikmah yang dapat kita ambil dari kasus tersebut.

Pertunangan telah dikenal sebagai masa peralihan antara lamaran dan penikahan. Biasanya dalam pertunangan terdapat tradisi saling memberikan hadiah. Pertunangan berbeda dengan khitbah. Pertunangan tidak memiliki dasar hukum khusus seperti halnya lamaran atau akad pernikahan. Karena tak memiliki dasar khusus, maka tidak boleh seseorang menjadikan pertunangan ini sebagai ikatan. Karena ikatan itu hanya berlaku dengan akad pernikahan, dan itu hukum baku yang tak dapat diubah. mengganti syariat akad dengan pertunangan. Di level tersebut, maka pertunangan bisa menjadi bid’ah yang diharamkan. Kenapa bid’ah? Karena definisi bid’ah yaitu: Sebuah metode atau cara dalam urusan agama yang sengaja dibuat-buat, menyerupai bentuk syariat (ibadah) yang sudah ada, dengan tujuan pelaksanaan menambah ibadah, atau memiliki tujuan seperti tujuan syariat. Sementara perbuatan bid’ah itu haram dalam Islam:


مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
Artinya : 
Barangsiapa yang membuat (sesuatu yang baru) dalam urusan (agama) kita ini, yang bukan darinya (Al-Qur’an dan Hadits) maka dia adalah tertolak.
(HR.Bukhari dan Muslim).
 
Pada kebiasaan pertunangan yang ada di masa modern ini –beda dengan perjodohan di masa lampau– banyak orang beranggapan bahwa pertunangan itu sudah menjadi “semi pernikahan”, di mana karena sudah bertunangan maka kedua calon pasangan itu boleh bepergian berdua ke mana-mana tanpa disertai oleh mahram-nya, berduaan, berpacaran, saling berpegangan, menjalin keakraban sedemikian rupa, dan lain sebagainya. Hal itu jelas berlawanan dengan aturan dalam Islam. 

Ada beberapa hal penting yang perlu dicamkan oleh para muslimah terhadap perkara perunangan: 
  • karena pertunangan telah dianggap sebagai semi-pernikahan oleh publik, maka aktifitas yang berhubungan dengan melibatkan kegiatan berpasangan pun dianggap sah-sah saja seperti berpegangan dan bentuk-bentuk keakraban lainnya. tentu hal ini merugikan para wanita. hayo, apa kamu rela dipegang-pegang oleh lelaki yang jelas-jelas belum menikahi kamu? ingatlah wahai ukhtifillah, azab Allah itu teramat pedih.
  • Muslimah itu mahal. bukan karena ia cantik wajahnya, melainkan karena akhlaknya. jangan pernah berikan kesempatan pada lelaki untuk "memurahkan" kamu. Kita muslimah tidak akan pernah tahu siapa lelaki terbaik yang kelak telah Allah pilihkan untuk kita.
Intinya adalah pada tulisan kali ini saya berpesan kepada para pembaca bahwa, pikirkanlah yang terbaik untuk dirimu dan akhiratmu :)

Wassalam